Manusia Berhati Malaikat

Minggu, 05 Februari 2017

Sore itu...
 Sepasang mata ini menangkap kejadian yang penuh keharuan. Betapa tidak, Badannya penuh dengan Tato dan Rambutnya panjang tidak karuan. Tampang sangar bak Preman Pasar. Bajunga compang camping layaknya jagoan di masa lalu. Tapi apa,,, aku lihat dia tengah membantru seorang Nenek untuk menyebrang di sebuah jalan yang lumayan rame di pusat kota ini. Ya... tak ku sangka. Disekelilingnya banyak sekali manusia berpaiakaian sopan, bersih dan lebih menarik untuk dipandang. Tetapi pemandangan kali ini sungguh membuah hati terhenyak. Aku yang saat itu tak begitu jauh berada sekitar 20 Meter hanya bisa tertegun. Apa ini Manusia berhati Malaikat? pikirku....

 Tak ada yang tahu, tak ada yang bisa menerka sifat asli seseorang jika kita hanya berpedmoman pada sebuah Pandangan. Tidak bisa urusan hati dinilai dengan sebuah tampang. Banyak yang bertampang baik tetapi berkelakuan iblis seperti para koruptor yang tengah menginap di hotel nan jauh disana. Rata rata mereka mempunyai baju bagus, tampang bagus dan fasilitas mewah. Tapi apa, ya mereka tertangkap menjadi pesakitan karena kelakuan mereka.

 Banyak juga mereka yang tidak dihiraukan, berpenampilan kumuh, berwajah menyeramkan dan berbau tidak enak tetapi memiliki hati yang lembut selayaknya seorang Anak yang baru lahir. Tampang Preman tapi hati malaikat, banyak kita temui. Tapi kita terlalu naif untuk mengakui kebaikan mereka. Salah salah pikiran kita sudah jauh menerawang kesana kesini. Jangan jangan mereka hanya berkedok saja, mereka mau merampok, merampas atau melakukan kejahatan dengan cara yang licik. Ya pemikiran kita pasti akan selalu begitu ketika kita melihat mereka dijalanan dengan kondisi yang menyeramkan. Padahal dalam hati kecil mereka, mereka mencoba untuk menjadi baik, ada diantara kita yang memberikan kesempatan, ada pula yang langsung mencibir dan menolak mentah mentah tawarn bantuan mereka.

 Mungkin kita tentu ingat nasehat yang selalu dikatakan orang tua, " Jangan Gampang Percaya sama Orang, Kalau mau Minta Bantuan dilihat dahulu ". Hal inilah yang menjadikan mereka sebagai manusia Cerdas berotak kerdil. Manusia modern berkalkuan primitif. Dimana mengukur segala sesuatunya melalui sebuah "penampakan" yang bisa saja dibuat buat. Tanpa bisa menyadari arti ketulusan yang bisa saja memang tumbuh dari dalam lumpur paling kotor disekitarnya.

Kisah yang saya alami diatas jelas membuat saya sedikit terbuka lagi bahwa kita tidak bisa melihat isi buku hanya dengan melihat sampulnya. Untuk mengenal seseorang harus lebih mendalam, dalam dan dalam bahwa mengenal seseorang tak cukup waktu satu atau dua hari bahkan bisa seumur hidup... Ya mengenal seseorang bisa sampai Mereka atau Kita Menutup Mata...

0 komentar:

Posting Komentar