Dialog Imajiner : Kakak

Minggu, 16 November 2014

Terlahir sebagai anak pertama tak bisa membuatku merasakan kasih sayang seorang kaka. Justru sebaliknya akulah yang harus menjadi seorang kakak bagi Adik perempuanku.

Suatu saing saat ku tengah mengerjakan sebuah Tugas Seni yang guruku berikan, Datanglah Kakakku.

Kakak (K): Lagi buat apa de?

Aku (A): Ini kak, membuat tugas Seni yang disuruh guru seniku. Susah ka...

K : Memang disuruh membuat apa? Sini coba kakak bantu....

A: Membuat Pigura Hias kak, bahannya cuman dari Karton lalu dihiasi dengan berbagai kacang-kacangan, seperti kedelai.

K: Oh gitu ya dek, coba kakak bantu.

A: Ma kasih ya kak.... kakak memang paling baik (jawabku sambil merayunya....)

Rasanya indah dan bahagia, kala kita sedang membutuhkan bantuan orang yang lebih tua, sosok kakak hadir untuk membantu kita.

K: nah dek, semuanya dah jadi kan? gampang bukan?

A: iya kak, semuanya dah jadi. Makasih ya kak sudah bantu aku....

K: sama-sama dek....

Lalu kakak pergi meninggalkanku menuju kamarnya. Dan aku membereskan apa yang telah aku gunakan tadi untuk membuat Pigura yang telah ditugaskan guruku.

Kakak, sosok yang sanggup membantu kita saat kita sedang mengalami kesusahan. Itulah sosok yng selalu diharapkan.

A: Kak....

K: iya dek ada apa.... (jawab kakakku yang sedang tiduran di kamarnya)

A: adek boleh cerita sesuatu...

K: cerita tentang apa dek? Boleh saja.... selama kaka bisa bantu

A: adek ada masalah Kak...

Kakak, sosok yang bisa menjadi tempat kita meluapkan segala isi hati. Saat kita sedih, susah dan senang. Saat air mata mengalir dan tawa kebahagiaan terbuka lebar.

~~~~~~~~~

Sejenak air mata mengalir.... Jika melihat orang lain/teman bersama kakak mereka... Bercanda dan pergi bersama. Ada rasa IRI yang kurasakan. Ingin rasanya ku menggantikan posisi mereka. Tapi apapun harus ku syukuri. Aku telah dikaruniai seorang adik perempuan yang cantik yang akan kujaga sebisaku.....

0 komentar:

Posting Komentar