IBU

Minggu, 16 November 2014

kau memberikanku hidup
kau memberikanku kasih sayang
tulusnya cintamu, putihnya kasihmu
takkan pernah terbalaskan
hangat dalam dekapanmu
memberikan aku kedamaian
eratnya pelukmu, nikmatnya belaimu
takkan pernah terlupakan

reff:
oh ibu terima kasih 
untuk kasih sayang yang tak pernah usai
tulus cintamu takkan mampu
untuk terbalaskan

oh ibu semoga tuhan
memberikan kedamaian dalam hidupmu
putih kasihmu kan abadi
dalam hidupku


Entah kenapa setiap kali mendengar lagu itu, air mata tak terasa menetes. Ada sesuatu yang lebih dibalik lagu tersebut. Ya... Sungguh menyentuh lagu yang dibawakan oleh Ungu. Terlebih lagi tentang Ibu.... Seseorang yang kadang kita lupakan, kita campakkan dan tak kita pedulikan lagi.

Ibu....
Sudah berapa ratus kali ibu membasuh air mata kita
Saat kita menangis bahagia, menangis sedih
Ibu membasuhnya tanpa alas
Tangannya yang lembut menyentuh tanpa ada rasa jijik sedikitpun
Setiap butiran air mata selalu diusapnya
Seakan Ibu sedang mengumpulkan butir demi butir permata
Yang tak boleh pecah ataupun tergores
Ibu tak pernah sedikpun untuk lelah membasuh setiap duka kita
Ketika kita jatuh, dengan cepat ibu menghampiri kita
Ibu takut, buah hatinya terluka
Ibu takut kita cedera
Ibu takut kita tergores dan berdarah
Dengan sigap sang Ibu mengelap luka kita
Tak sedikitpun tanah dibiarkan menyentuh kita
Tak satupun bakteri dibiarkan menyerang kita
Ibu lebih dari tentara berlapis baja

Ketika kita beranjak dewasa
Ibu senantiasa menjadi kompas bagi kita
Apa yang boleh dan tak boleh kita jalani
Apa yang pantas dan tidak pantas untuk kita lakukan
Tak pernah lelah
Tak pernah letih
Ibu, adalah kompas yang berjalan dan tak pernah usang

Ketika kita lulus SMA
Ibu sibuk menyiapkan segalanya
Kuliah dan masa depan kita
Memilihkan yang terbaik untuk kita
Agar kita bisa menjadi yang terbaik
Hanya satu harapan Ibu
Agar kita bisa bahagia

Tapi
Pernahkah sedikitpun kita berfikir
Ibu Menangis karena suara kita?
Karena bentakan kita?
Karena kelakuan kita?
Karena kita susah diatur?
Pernahkan sedikit kita ingin tahu perasaan ibu saat itu?
Untuk manghapus air matanya?
Pernahkah kita berfikir betapa berat dan dalam luka ibu
Ketika kita membuatnya menangis
Ketika kita membuatnya mendung?
Ketika kita memaksanya mengeluarkan air mata?
Tak pernah
Tak pernah kita berfikir untuk mengusap air mata ibu
Kita terlalu sibuk dengan dunia kita
Kita sekolah dan kuliah, kita sibuk belajar
Lupa dengan sosok Ibu
Banyak Tugas menumpuk, laporan menumpuk
Kita lupa dengan Ibu
Kita kerja, bahkan sampai larut malam
Kita tak peduli dengan Ibu
Kita sibuk, kita sibuk
Tak hiraukan Ibu
Bahkan ketika Ibu menelefon hanya sekedar untuk menanyakan kabar
"Nak, apakah kau baik-baik saja?"
"Apakah kau sudah makan?"
Tak kita hiraukan
Kita menganggap telfon dari ibu itu adalah guyonan
Hanya buang-buang waktu

Tahukah kita, ketika Ibu mencoba menelefon kita
Dia berharap bisa mendengar suara buah hatinya yang amat dia cintai
Dia berharap bisa mengetahu kabarnya, mengetahu buah hatinya dalam keadaan sehat
Hanya itu
Ibu tak butuh Apapun dari kita
Dia tak butuh materi
Ibu hanya ingin tahu keadaan kita....

Ibu..
Maafkan aku Ibu,
Ketika lebaran tahun lalu
Aku memaksamu untuk membelikan baju baru untukku
Tak ada uang, tapi kau memaksa membelikan aku baju itu
Demi aku yang menangsi merenggek
Kau gadaikan bahkan kau jula harta terakhirmu
Hanya demi anakmu

Ibu Maafkan aku
Ibu... Ketika kita mendapatkan rejeki
Kau belikan sedikit makanan enak
Sisanya kau simpan untuk hari esok
Saat makan tiba, kau hanya mengambil kuahnya
Kau berikan semua lauknya untkku
Anakmu
Kau berkata bahwa kau tak suka
Kau berkata bahwa kau tak lapar
Ibu....
Sungguh aku merasa bersalah padamu
Ibu....
Maafkan aku yang terlalu sibuk dengan kegiatanku
Sibuk dengan sekolah, les dan kegiatan sekolah yang lain
Sibuk dengan kuliah dan jalan-jalan bersama teman-teman kampus
Sibuk dengan kerja, hingga ku tak memikirkan telfon darimu
Ibu...
Sungguh aku ingin menangis di pangkuanmu
Berharap kau masih mau menyeka air mataku
Dan harapanku tak sia sia
Kau selalu melakukannya untukku
Semua itu
Ibu...
Maafkan aku....
Kasihmu akan selalu abadi dalah hidupku
Tak akan pernah sedikitpun usang
Tak akan pernah sedikitpun hilang
Ibu....

Aku mohon maaf Ibu, tak pernah aku peduli denganmu
Aku sibuk dengan duniaku
Ibu.....

0 komentar:

Posting Komentar